Long time ago, kalau bikin seblak, saya pakai kemiri biar
ada kesan lengket dan juicynya. Tapi kali ini karena bermain ceker ayam,
rasanya gak perlu pakai kemiri karena ceker ayam sendiri sudah akan
mengeluarkan zat kolagennya ketika diolah di atas wajan. Ini adalah seblak
ceker ayam yang menurut saya masih kurang dari target rasa yang ada di benak
saya, yaitu kesan empuk, meresap, dan pedas asam asin manis yang pas. Hehe
Well then, postingan ini tentang hal-hal yang tadi saya
siapkan dan kerjakan. Durasi totalnya ternyata enam jam karena membersihkan
kulitnya lama banget.
Alhamdulillah dari mas sayurnya
sudah dibersihkan kuku cekernya terlebih dahulu. Karena saya enggak tegaan
kalau harus memotong-motong bagian tubuh hewan yang masih kentara bentuknya.
Maaf ya, ayam ...
Sedikit cerita, ketika membersihkan kulit ceker ayam di air
hangat kuku, saya beberapa kali merasa seperti memahami betapa dalam makna dari
iklan Nokia: Connecting People yang diikonkan dengan adegan genggaman tangan.
Berarti 35 kali saya bergenggaman dengan ceker ayam (saya betul-betul
menghitung jumlah ceker ayamnya ternyata) dan merasa betul bahwa genggaman
tangan itu menghangatkan dan membuat perasaan jadi lebih bonding satu sama lain
(jan ... iki opo toooh).
Kebanyakan bengong saat memasak ya resikonya begini ini.
Ckck
Berikut alat, bahan, dan stepnya. Selamat mencoba untuk
Anda yang sempat mampir (biasanya pengunjung blog saya accidently mampir hehehe).
Nuhun.
Seblak Ceker Ayam
alat:
1. lumpang+alu
2. sodet kayu
3. kuali
4. talenan
5. pisau
6. lampin
bahan:
1. ceker ayam
2. daun bawang (1 batang)
3. lada (satu sendok makan)
4. bawang putih (3 besar)
5. bawang merah (8 sedang)
6. cabai merah (5)
7. kencur (2 ukuran ibu jari)
8. cabai rawit (5)
9. tomat (1)
10. saus (1 sdm)
11. penyedap (1/4 bungkus)
12 gula pasir (1 sdt)
step terlama yaitu ketika mempersiapkan ceker ayamnya.
Pertama, cuci sambil hilangkan kulit luar yang berwarna
kekuning-kuningan mirip sisik. Gunakan pisau sebagai bantuan. Jika masih sulit,
coba rendam air panas, tunggu beberapa lama, baru coba untuk membersihkan
kulitnya lagi.
Kedua, rebus ceker ayam bersama air garam (1 sdm garam+air
secukupnya) dalam panci besar. Tunggu sampai empuk. Ciri-ciri empuk versi saya
adalah ketika daging dan kulit ceker bagian pangkal sudah ada yang mengelupas
atau mau lepas atau urat-uratnya yang terlihat, tampak menghitam. Ketiga,
tiriskan.
Langkah kerja:
1. haluskan semua bumbu dapur yang disebutkan di atas
dengan lada sebagai yang pertama dihaluskan dan tomat yang terakhir dihaluskan.
Alasannya, karena sebagai biji-bijian, lada butuh space yang luas untuk
dihaluskan. Dan tomat begitu mudah dihaluskan kecuali kulitnya.
2. iris daun bawang. potong dadu.
3. panaskan 1-2 sdm minyak goreng.
4. tumis bumbu dalam api kecil-sedang. Aduk terus kecepatan
stagnan agar bumbu tidak lengket di wajan dan matang secara adil dan merata
(apadah ...)
5. begitu ada indikasi harum dan kematangan bumbu (yaitu
terjadi perubahan warna dan tekstur yang semula lembut menjadi agak menggumpal
kecil-kecil alias ngegank), tambahkan saus, garam, gula, dan penyedap. Aduk
lagi.
6. tambahkan sedikit air (1/2-1 gelas)
7. ketika mendidih, cicipi kuahnya. Tambahkan bumbu yang
dirasa kurang sesuai selera.
8. masukkan ceker ayam. aduk. Biarkan mendidih dan meresap
kurleb 3 menit.
9. matikan api.
10. taburkan daun bawang. Aduk.
Ambil sejumput kuah dalam sendok lalu tanyakan pada
kakakmu, adikmu, Ibu, bapak, tetanggamu, atau kucing di rumahmu: "Kurang
apa gitu, enggak?"
sekian.
/kit
Tidak ada komentar:
Posting Komentar